Rabu, 16 November 2011

Foto HUT Korps Marinir Ke-66


Foto HUT Korps Marinir Ke-66

KSAL Laksamana TNI Soeparno (kiri) didampingi Danpasmar I Brigjen TNI (Mar) Farid Washinton (kanan) memeriksa barisan prajurit pada HUT Korps Marinir ke-66 di Karangpilang, Surabaya, Jatim, Selasa (15/11). Pada HUT tersebut prajurit Marinir berikrar siap didaratkan dimanapun demi keutuhan NKRI. (Foto: ANTARA/Saptono/Spt/11)


Foto HUT Korps Marinir Ke-66

Sejumlah prajurit Korps Marinir melakukan penembakan dengan meriam Howitzer 105 mm pada HUT KE-66 Korps Marinir di Lapangan Tembak Lettu Anumerta FX Supramono, Kesatrian Marinir Karangpilang, Surabaya, Jatim, Selasa.(15/11). Dalam peringatan yang bertajuk "Korps Marinir TNI AL 66 Tahun Hadir di Setiap Palagan Mempertahankan NKRI" itu dimeriahkan dengan sejumlah keterampilan prajurit dan unjuk kesenjataan. (Foto: ANTARA/Saiful Bahri/ss/Spt/11)


Foto HUT Korps Marinir Ke-66

Sejumlah prajurit marinir membawa senjata berat Howitzer dengan kendaraan amphibi ketika berparade pada HUT Korps Marinir ke-66 di Karangpilang, Surabaya, Jatim, Selasa (15/11). Pada HUT tersebut prajurit Marinir berikrar siap didaratkan dimanapun demi keutuhan NKRI. (Foto: ANTARA/Saiful Bahri/ss/Spt/11)

Foto Pendaratan Amfibi Saat Latihan Armada Jaya XXX/11


Pasukan Pendarat Marinir TNI-AL Berhasil Kuasai Sangatta
Pasukan Pendarat Marinir TNI-AL Berhasil Kuasai Sangatta
Pasukan Pendarat Marinir TNI-AL Berhasil Kuasai Sangatta
Pasukan Pendarat Marinir TNI-AL Berhasil Kuasai Sangatta
Pasukan Pendarat Marinir TNI-AL Berhasil Kuasai Sangatta

TNI Angkatan Laut yang sedang melaksanakan latihan operasi pendaratan amfibi dengan sandi “Armada Jaya XXX/11” berhasil “merebut” kembali pantai Sekerat yang telah di kuasai oleh musuh, Jum’at (11/11). Daerah pantai itu berada di Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dan masuk dalam wilayah Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terjadi “pertempuran” sengit pada dini hari sekitar pukul 04.30 (Wita) ketika Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir TNI AL berusaha merebut kembali wilayah itu kepangkuan ibu pertiwi.(Sumber : Dispen Koarmatim)